I. Internet Protokol Versi 4 (IPv4)
IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan
jaringan yang digunakan di dalam protokol
jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol
IP versi 4. IP versi ini memiliki keterbatasan
yakni hanya mampu mengalamati sebanyak 4
miliar host komputer di seluruh dunia.
Contoh alamat IPv4 adalah 192.168.0.3
Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung
dari besarnya bagian host, yaitu kelas A (bagian
host sepanjang 24 bit , IP address dapat
diberikan pada 16,7 juta host) , kelas B (bagian host
sepanjang 16 bit = 65534 host) dan kelas
C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ).
Administrator jaringan mengajukan
permohonan jenis kelas berdasarkan skala jaringan yang
dikelolanya. Konsep kelas ini memiliki
keuntungan yaitu : pengelolaan rute informasi tidak
memerlukan seluruh 32 bit tersebut,
melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga
besar informasi rute yang disimpan di
router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh,
maka organisasi tersebut dapat secara
bebas memberikan address bagian host pada masingmasing
hostnya.
Perbandingan IPv4 dan
IPv6
Pemberian alamat dalam internet mengikuti
format IP address (RFC 1166). Alamat ini
dinyatakan dengan 32 bit (bilangan 1 dan
0) yang dibagi atas 4 kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 8 bit atau oktet) dan tiap
kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk
memudahkan pembacaan, penulisan alamat
dilakukan dengan angka desimal, misalnya
100.3.1.100 yang jika dinyatakan dalam
binary menjadi
01100100.00000011.00000001.01100100. Dari
32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum
alamat yang dapat dituliskan adalah 2
pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat. Format alamat ini
terdiri dari 2 bagian, netid dan hostid.
Netid sendiri menyatakan alamat jaringan sedangkan
hostid menyatakan alamat lokal
(host/router). Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau
1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang
tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk
broadcast). Dalam penerapannya, alamat
internet ini diklasifikasikan ke dalam kelas (A-E)..
Alasan klasifikasi ini antara lain :
· Memudahkan sistem pengelolaan dan
pengaturan alamat-alamat.
· Memanfaatkan jumlah alamat yang ada
secara optimum (tidak ada alamat yang
terlewat).
· Memudahkan pengorganisasian jaringan di
seluruh dunia dengan membedakan jaringan
tersebut termasuk kategori besar,
menengah, atau kecil.
· Membedakan antara alamat untuk jaringan
dan alamat untuk host/router.
Pada tabel dibawah dijelaskan mengenai
ketersediaan IPv4 berdasarkan data dari APNIC
sampai akhir tahun 1999 yang lalu dan
total IP yang sudah dialokasikan ke tiap – tiap negara di
Asia Pasifik.
II.5 Internet Protokol Versi 6 (IPv6)
Transisi IPv4 ke IPv6 merupakan fenomena
yang tidak dapat dielakan oleh semua
kalangan. Walaupun IPv4 tetap dapat
digunakan, IPv6 memiliki versi design berbeda dan
memiliki kegunaan lebih dibanding IPv4.
Disertai dengan tumbuhnya inovasi-inovasi perangkat
berteknologi, maka Negara-negara di dunia
dituntut mampu bersaing atau setidaknya secara
bertahap mulai untuk mengimplementasikan
IPv6. Menurut jurnal Internet Protocol,
diperkirakan tak sampai tahun 2011, jatah
alamat IP yang masih belum digunakan saat ini akan
habis. Maka muncullah suatu metode
peangalamatan baru yang dikenal dengan sebutan IPv6. Di
Indonesia, salah satu penyedia jasa
Internet, Indosat Mega Media (Indosat M2), sejak 2004 telah
siap menyewakan jaringan IPv6 ini.
IPv6 merupakan metode pengalamatan IP
yang perlahan-lahan mulai menggantikan IPv4.
IPv6 digunakan sebagai pengalamatan
karena keterbatasan jumlah IP yang dimiliki oleh IPv4,
mengingat semakin bertambahnya perangkat
berbasis IP saat ini. IPv6 atau Internet Protocol
version 6 adalah protokol Internet
terbaru yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari
protokol yang dipakai saat ini, IPv4
(Internet Protocol version 4). Pengalamatan IPv6
menggunakan 128-bit alamat yang jauh
lebih banyak dibandingkan dengan pengalamatan 32-bit
milik IPv4. Dengan kapasitas alamat IP
yang sangat besar pada IPv6, setiap perangkat yang
dapat terhubung ke Internet (komputer
desktop, laptop, personal digital assistant, atau telepon
seluler GPRS/3G) bisa memiliki alamat IP
yang tetap. Sehingga, cepat atau lambat setiap
perangkat elektronik yang ada dapat
terhubung dengan Internet melalui alamat IP yang unik.
Protokol IPv6 ini memiliki beberapa fitur
baru yang merupakan perbaikan dari IPv4,diantaranya
:
•Memiliki format header baru
Header pada IPv6 memiliki format baru
yang didesain untuk menjaga agar overhead header
minimum, dengan menghilangkan field-field
yang tidak diperlukan serta beberapa field opsional
Perbandingan IPv4 dan
IPv6
yang ditempatkan setelah header IPv6.
Header IPv6 sendiri besarnya adalah dua kali dari besar
header dari IPv4.
•Range alamat yang sangat besar
IPv6 memiliki 128-bit atau 16-byte untuk
masing-masing alamat IP source dan destination.
Sehingga secara logika IPv6 dapat
menampung sekitar 3.4 x 1038 kemungkinan kombinasi
alamat.
•Pengalamatan secara efisien dan
hierarkis serta infrastruktur routing
Alamat global dari IPv6 yang digunakan
pada porsi IPv6 di Internet, didesain untuk
menciptakan infrastruktur routing yang
efisien, hierarkis, dan mudah dipahami oleh
pengembang.
• Konfigurasi pengalamatan secara
stateless dan statefull
IPv6 mendukung konfigurasi pengalamatan
secara statefull, seperti konfigurasi alamat
menggunakan server DHCP, atau secara
stateless yang tanpa menggunakan server DHCP. Pada
konfigurasi kedua, host secara otomatis
mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6
untuk link yang disebut dengan alamat
link-lokal dan alamat yang diturunkan dari prefik yang
ditransmisikan oleh router local.
•Built-in security
Dukungan terhadap IPsec memberikan
dukungan terhadap keamanan jaringan dan menawarkan
interoperabilitas antara implementasi
IPv6 yang berbeda.
• Dukungan yang lebih baik dalam hal
QoS
Pada header IPv6 terdapat trafik yang di
identifikasi menggunakan field Flow Label, sehingga
dukungan QoS dapat tetap
diimplementasikan meskipun payload paket terenkripsi melalui
IPsec.
• Protokol baru untuk interaksi node
Pada IPv6 terdapat Protokol Neighbor
Discovery yang menggantikan Address Resolution
Protokol.
• EkstensibilitasIPv6 dapat dengan mudah ditambahkan fitur
baru dengan menambahkan
header ekstensi setelah header IPv6.
Ukuran dari header ekstensi IPv6 ini hanya terbatasi oleh
ukuran dari paket IPv6 itu
sendiri.
No comments:
Post a Comment